
Sementara itu, serangan Israel dan pertempuran jalanan masih terjadi di seluruh wilayah yang dikelola Hamas, pada hari Minggu (21/1).
Dilansir Reuters, sebanyak 25.105 warga Palestina tewas dalam serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 lalu. Sebagian besar korban yang tewas adalah perempuan dan anak-anak.
“Sebanyak 62.681 lainnya terluka dalam serangan Israel sejak 7 Oktober,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Laporan tersebut tidak membedakan antara kematian warga sipil dan militan Hamas. Namun pejabat setempat menyatakan sebagian besar korban tewas adalah warga sipil.
Bentrokan antara pasukan Israel dan pejuang Hamas masih terus terjadi di beberapa tempat pada Minggu.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 178 warga Palestina tewas dalam 24 jam terakhir.
Sementara itu, militer Israel mengatakan seorang tentara tewas dalam pertempuran .
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa António Guterres pada hari Minggu mengecam Israel atas kematian warga sipil Palestina di Gaza yang terjadi terus menerus.
“Operasi militer Israel telah menyebarkan kehancuran massal dan membunuh warga sipil dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya selama saya menjabat Sekretaris Jenderal,” kata Guterres pada pertemuan puncak di ibu kota Uganda, Kampala.
Badan PBB yang mempromosikan kesetaraan gender (UN Women) mengatakan perempuan dan anak-anak adalah korban utama dalam perang Gaza.
Sekitar 16.000 orang anak-anak dan perempuan terbunuh. Diperkirakan dua ibu kehilangan nyawa mereka setiap jamnya.
UN Women menambahkan, setidaknya 3.000 perempuan mungkin telah menjadi janda.
“Setidaknya 10.000 anak mungkin kehilangan ayah mereka,” menurut laporan AP mengambil laporan yang dirilis UN Women pada hari Jumat.
Dari 2,3 juta penduduk wilayah tersebut, sebanyak 1,9 juta orang mengungsi, dan hampir satu juta adalah perempuan dan anak perempuan yang mencari perlindungan dan keamanan.https://bolalampupetak.com/