RM.id Rakyat Merdeka – Wajah Alfia tampak bahagia. Kamis, 19 Oktober 2023 itu, ibu rumah tangga baru saja ikut memeriksakan kesehatannya, sekaligus berobat di Pos Pelayanan Kesehatan Gratis untuk masyarakat pesisir Pantai Bahagia, di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Pantai Bahagia adalah salah satu desa, yang terletak di Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi. Desa ini memiliki wilayah seluas 2.513,169 hektare.
Terletak di Kecamatan Muara Gembong, Desa Pantai Bahagia memanjang di tepian Sungai Citarum hingga menuju area muara. Lokasinya dapat dijumpai tak jauh setelah melewati Jembatan Muara Gembong.
Sayangnya, Desa Bahagia terkesan tak seperti namanya. Karena desa ini selalu dihantui banjir rob tiap bulannya. Jalanan berlumpur hingga rumah warga banyak yang rusak. Di wilayah ini misalnya, bahkan bisa disaksikan salah satu rumah yang ditinggal pemiliknya, karena sering dihamtam abrasi. Sekeliling rumahnya penuh lumpur dan genangan air laut.
Jalanan di sekitar rumah-rumah warga pun tampak berlumpur, karena sering didatangi banjir rob. Tanah sekitar rumah warga itu malah mirip agar-agar. Tak hanya rumah, pemakaman umum pun turut rusak akibat abrasi air laut. Padahal, warga sudah menanam mangrove, dem menghambat air laut ke rumah warga.
Salah satu alat transportasi warga yakni perahu. Perahu ini pulalah yang biasanya digunakan untuk mata pencaharian warga dalam mencari kerang, kepiting dan udang.
Hari itu, dengan sebuah perahu kayu nelayan bertenaga mesin ini pulalah, 14 orang anggota tim Pelayanan Kesehatan Gratis mencoba mengantar dan berbagi kebahagiaan, ke sebuah desa bernama Pantai Bahagia.
Untuk diketahui, aksi sosial Pelayanan Kesehatan Gratis Oktober 2023 itu, merupakan kolaborasi, antara PT Jalin Pembayaran Nusantara, yang menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Layanan kesehatan yang diberikan meliputi penyuluhan tentang hidup sehat, bantuan sembako dan obat-obatan.
Langkah kolaborasi ini persis seperti yang kembali diingatkan oleh Wakil Presiden (Wapres) RI, KH. Ma’ruf Amin, saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) 2023, pada 20-22 September 2023 di The Sultan Hotel & Residence, Jakarta.
Secara lebih luas Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia ke-7 periode 2015–2020 itu menegaskan, upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan penghapusan kemiskinan ekstrem, hanya dapat diwujudkan melalui kerja sama kolaborasi oleh seluruh pemangku kepentingan.
Seperti diketahui, kemiskinan ekstrem juga berkait erat dengan masalah kesehatan. Karena kemiskinan ekstrem adalah kondisi ketidakmampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar, yaitu makanan, air bersih, sanitasi layak, tempat tinggal, pendidikan, akses informasi terhadap pendapatan, layanan sosial, termasuk kesehatan.
Kedatangan tim Pelayanan Kesehatan gratis ini, aku Alfia, jelas sangat membantu warga di desanya tersebut. Karena selama ini, warga Desa pantai Bahagia memang mengalami kesulitan akses transportasi. Termasuk untuk bisa mencapai rumah sakit untuk berobat. Bahkan biasanya harus dengan men-charter mobil. sehingga memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Jangankan transportasi online, seperti umumnya di Jabodetabek. Jenis layanan angkutan perkotaan (angkot) pun tidak tersedia di wilayah ini. “Dengan datangnya tim pelayanan kesehatan seperti ini, ini top deh! Mantap! Cocok untuk masyarakat di sini, Pak!,” katanya, sambil tersenyum.
Terkait kondisi kesehatan warga Desa Pantai Bahagia ini, menurut dr Dodo, Tenaga Kesehatan Rumah Sehat Baznas mengungkapkan, umumnya karena para pasien di sini usianya rata-rata 40-an tahun ke atas, jadi jenis penyakit mereka umumnya adalah jenis penyakit metabolik, seperti hipertensi dan diabetes.
“Ini termasuk kronis. Mestinya mereka sudah harus bisa melakukan kontrol secara rutin Tapi sayangnya, fasilitas kesehatannya memang sulit dijangkau,” jelasnya.
Sementara Corporate Secretary JALIN, Eni Suhartanti menjelaskan, fokus layanan kolaborasi dengan BAZNAS selain layanan kesehatan, juga untuk memberikan wawasan literasi dari sisi keuangan.
Karena PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin) ini sejatinya merupakan perusahaan berbasis teknologi layanan keuangan, yang mengelola integrasi jaringan ATM BUMN terbesar, dan tersebar di seluruh Indonesia melalui ATM Link.
Sebagai informasi, Jalin didirikan pada 2016 atas inisiatif bersama Kementerian BUMN, Himbara (Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BTN) serta PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Pada 2019, kepemilikan saham mayoritas Jalin beralih kepada PT Danareksa (Persero).
Saat ini, Jalin tercatat memiliki 42 member yang berasal dari industri perbankan dan fintech di Tanah Air. Jalin juga tergabung dalam anggota Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), sekaligus sebagai salah satu pemegang saham PT Penyelesaian Transaksi Elektronik Nasional (PT PTEN) yang berperan sebagai Lembaga Services bagi GPN.
Namun Eni menekankan juga, bahwa sebagaimana diketahui semua pihak, salah satu kebutuhan dasar masyarakat atau pun individu adalah adanya layanan kesehatan. Dengan adanya layanan kesehatan yang cukup dan baik, ujarnya, tentu akan bisa meningkatkan daya saing masyarakat. Termasuk juga akan bisa membantu meningkatkan skill competency.
“Karena ketika masyarakatnya sehat, tentu Insya Allah, kinerjanya juga akan bisa meningkat,” harap Eni.
Mengenai alasannya dipilihnya kawasan pesisir, lanjut Eni, karena biasanya, termasuk kawasan pesisir Desa Pantai Bahagia ini memang kurang terjangkau oleh akses kesehatan. “Jadi yang dilakukan oleh Jalin ini, ingin memberikan dampak langsung secara sosial, di tengah masyarakat,” pungkasnya.
Pelayanan Kesehatan Gratis Oktober 2023 itu, kolaborasi, antara PT Jalin Pembayaran Nusantara, berkolaborsi dengan BAZNAS terus bisa disaksikan secara publik melalu kanal Youtube BAZNAS TV dengan judul “BERSAMA BAZNAS, JALIN BERIKAN LAYANAN KESEHATAN GRATIS DI PESISIR PANTAI BAHAGIA”
Ini hanyalah salah satu upaya BAZNAS dalam menjalankan fungsinya, sebagaimana yang tertera dalam amanat undang-undang. Karena sebagaimana diketahui, BAZNAS memang merupakan badan resmi, dan satu-satunya, yang dibentuk oleh pemerintah berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 8 Tahun 2001. Tugas dan fungsi adalah, menghimpun dan menyalurkan Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) pada tingkat nasional.
Lalu, dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, maka peran BAZNAS sebagai lembaga yang berwenang melakukan pengelolaan zakat secara nasional pun semakin dikukuhkan. Dalam UU tersebut, BAZNAS dinyatakan, sebagai lembaga pemerintah nonstruktural yang bersifat mandiri, dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri Agama.
Dengan demikian, BAZNAS bersama Pemerintah bertanggung jawab untuk mengawal pengelolaan zakat yang berasaskan: syariat Islam, amanah, kemanfaatan, keadilan, kepastian hukum, terintegrasi dan akuntabilitas.
Seiring kian canggihnya perkembangan teknologi saat ini, maka secara kelembagaan, BAZNAS pun menyadari akan pentingnya untuk terus beradaptasi terhadap berbagai kemajuan teknologi tersebut.
Hal ini tentunya didasari pada keinginan agar lebih memudahkannya para mereka yang ingin mengeluarkan atau menyalurkan zakatnya (muzaki), bisa melaksanakannya secara mudah, efektif dan efisien. BAZNAS ternyata sudah menjawab tantangan ini, bahkan telah mendapat pengakuan dari masyarakat.
Ini dibuktikan dengan berhasilnya BAZNAS meraih penghargaan Indonesia Digital Customer Engagement Champions in Services Industry 2023, dengan predikat Excellent dari Majalah SWA dan Business Digest, pada 27 Juli 2023. Penghargaan itu diraih BAZNAS berkat kinerja yang baik, dalam menjaga hubungan baik dengan muzaki dan mustahik (mereka yang berhak menerima zakat) di dunia digital.
Menurut Pimpinan BAZNAS Bidang Pengumpulan, H. Rizaludin Kurniawan, S.Ag, M.Si., digitalisasi memang merupakan salah satu upaya BAZNAS dalam mendekatkan diri kepada muzaki dan mustahik.
“Karena kami menyadari betul, dengan adanya digitalisasi, dapat mengoptimalkan pelayanan menyeluruh di BAZNAS yang juga dapat mendorong pengumpulan dan penghimpunan,” ujarnya, saat menerima penghargaan tersebut.
Sementara Group Chief Editor SWA Media, Kemal E. Gani berharap keberhasilan ini dapat terus dipertahankan, agar semakin banyak masyarakat yang terbantu oleh peran BAZNAS.
“Selamat atas keberhasilan BAZNAS dalam membangun digital engagement. Mudah-mudahan dengan keberhasilan ini BAZNAS dapat terus meningkatkan digital engagement dan dapat terus memberikan pelayanan yang terbaik, sehingga makin banyak lagi dana yang terkumpul untuk umat,” katanya.
Dengan diraihnya penghargaan Indonesia Digital Customer Engagement Champions in Services Industry ini oleh BAZNAS, hal ini jelas membuktikan, bahwa BAZNAS memang mampu memberikan kenyamanan bagi para pembayar zakat (muzaki), ketika mereka ingin melaksanakan kewajibannya.
Bahkan juga dengan berbagai fitur digital dari kemudahan perangkat teknologi saat ini, tentunya para muzaki akan merasa lebih nyaman, nikmat, tentram dan mudah dalam berzakat.
Termasuk karena mereka juga akan dengan mudah bisa memantau progres setiap program yang dilaksanakan oleh BAZNAS, yang tentunya itu berasal dari dana yang disalurkan oleh para muzaki, sehingga bisa mereka lihat secara mudah, baik melalui website atau bahkan media sosial yang ditayangkan sebagai laporan kepada para muzaki, telah disalurkan kepada mereka yang berhak (mustahik).
Yang jelas profesionalisme BAZNAS dalam menjalankan amanah yang dibebankan kepadanya oleh undang-undang, terlihat setidaknya sepanjang 2023 lalu. Yang lagi-lagi, hal ini dibuktikan dengan diterimanya sederet penghargaan oleh BAZNAS.
Sebutlah misalnya penghargaan Anugerah Syariah Republika (ASR) 2023 pada kategori Lembaga Filantropi Layanan Terbaik. Penghargaan tersebut diterima oleh Wakil Ketua BAZNAS RI Mokhamad Mahdum, di Jakarta, pada Kamis, 30 November 2023.
“Prestasi ini mencerminkan komitmen BAZNAS untuk memberikan dampak positif bagi mereka yang membutuhkan, dengan berpegang teguh pada nilai-nilai Islam,” ujar Mo Mahdum, saat menerima penghargaan tersebut.
Penghargaan ini, lanjutnya, menjadi bukti nyata dedikasi BAZNAS dalam menjunjung tinggi standar etika dan praktik, yang sesuai dengan prinsip syariah dalam melayani muzaki dan mustahik. “BAZNAS secara konsisten telah berupaya memberikan layanan terbaik bagi muzaki maupun mustahik,” ucapnya.
Lebih lanjut Mo Mahdum menjelaskan, bagi muzaki, BAZNAS telah berupaya menyediakan berbagai macam fasilitas maupun layanan kemudahan dalam membayar Zakat, Infak, Sedekah (ZIS).
Sementara bagi mustahik, ujarnya lagi, BAZNAS terus berupaya melakukan pendistribusian dan pendayagunaan dengan berbagai macam program inovasi, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang membutuhkan. “Melalui penghargaan ini juga, tentunya mengukuhkan peran penting BAZNAS dalam memajukan dunia filantropi Islam,” jelasnya.
Lalu masih di bulan Juli 2023, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) kembali menempati peringkat pertama Top Brand Bidang Badan Zakat dan Amal, kategori online dan offline, sebagai organisasi pengelola zakat paling dikenal di Indonesia pada 2023!
Penghargaan ini merupakan kategori baru yang mulai digulirkan sejak 2022. BAZNAS bahkan berhasil menempati posisi puncak, pada edisi 2022 dan 2023.
Berdasarkan Top Brand Indeks (TBI) 2023, BAZNAS menempati peringkat pertama (37,5 %) kategori TOP, Dompet Dhuafa (13,0 %) kategori TOP, serta Rumah Zakat Indonesia (11,2 %) kategori TOP.
Saat menerima penghargaan ini, Ketua BAZNAS, Prof. Dr. KH Noor Achmad MA, mengaku merasa bangga. Karena apa yang menjadi visi BAZNAS selama ini sebagai pilihan utama pembayar zakat dan lembaga utama menyejahterakan umat., akhirnya dapat tercapai.
Sementara Direktur Utama Majalah Marketing, Steven Sentosa menilai, BAZNAS telah melakukan hal yang luar biasa dalam beberapa waktu terakhir, sehingga berhasil menjadi pilihan utama masyarakat dalam membayar zakat.
“Saya rasa BAZNAS ini memiliki pergerakan yang luar biasa. Dalam 6-7 tahun terakhir ini, peningkatannya luar biasa. Ini merupakan suatu pencapaian yang luar biasa,” katanya, di Jakarta, Senin, 23 Juli 2023.
Steven menjelaskan, secara keseluruhan ada tiga parameter yang digunakan, yakni Last Usage, yang berarti jika masyarakat mau membayar zakat, badan apa yang digunakan terakhir kali.
Kemudian juga ada Top of Mind, jika ditanya ingin membayar zakat saat ini, melalui apa? Terakhir Future Intentions, jika memberikan zakat di kemudian hari, akan menggunakan apa? “Dari ketiga parameter itu, BAZNAS duduk di posisi pertama, hampir 40 persen,” ungkap Steven.
Pengakuan terhadap profesionalisme BAZNAS ini juga dibuktikan tidak hanya melalui diterimanya sederat penghargaan di level nasional, tapi juga bahkan di level internasional. Yang tentunya, hal ini juga akan lebih dan semakin menguatkan posisi dan peran BAZNAS di tengah masyarakat, khususnya di Indonesia.
Karena pada Kamis, 14 September 2023 lalu, BAZNAS kembali menorehkan prestasi, dengan meraih piala Global Islamic Finance Award (GIFA) 2023. Luar biasanya, karena penghargaan ini merupakan penghargaan level internasional bergengsi bagi dunia keuangan Islam!
Melalui ajang tersebut, BAZNAS memenangkan kategori GIFA Championship Award (Zakat Collection & Distribution) 2023. Penyerahan penghargaan GIFA Awards 2023 ini bahkan diselenggarakan di Dakar, Senegal.
Menyambut pernghargaan ini, Ketua BAZNAS, Prof. Dr. KH. Noor Achmad MA tentu menyampaikan rasa syukurnya. Karena BAZNAS menurutnya terbukti mampu meneruskan tren positif meraih penghargaan internasional. Penghargaan ini juga menjadi salah satu bukti, bahwa pengelolaan zakat di Indonesia mendapat pengakuan dari dunia internasional.
Termasuk, lanjut Kiai Noor dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Selasa, 19 September 2023, sebagai pengakuan atas berbagai program inovasi BAZNAS, dalam melakukan pengentasan kemiskinan di Indonesia.
Bahkan, lanjutnya, penghargaan ini menguatkan peran BAZNAS dalam upaya menyejahterakan umat. Kiai Noor pun meyakinkan, BAZNAS berkomitmen untuk meningkatkan pengumpulan dan pendistribusian Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS).
Berdasarkan data Pusat Kajian BAZNAS RI, selama tahun 2022, BAZNAS dan seluruh pengelola zakat telah melakukan pengentasan kemiskinan kepada 463,154 mustahik fakir miskin dan 194,543 di antaranya merupakan miskin ekstrem.
Angka pengentasan kemiskinan tersebut berkontribusi sebesar 1,76% terhadap pengentasan kemiskinan secara nasional dan sebesan 1,77% terhadap pengentasan kemiskinan ekstrem.
Sementara itu, BAZNAS RI selama tahun 2022, telah berhasil melakukan pengentasan kemiskinan kepada 82.294 mustahik fakir miskin dan 34.567 diantaranya merupakan miskin ekstrem.
Kembali menggarisbawahi akan pentingnya kolaborasi termasuk antara BAZNAS dengan berbagai pemangku kepentingan lainnya, juga tak kalah menarik dan penting untuk dilihat, adalah kolaborasi yang juga telah terjalin antara BAZNAS dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), dalam mewujudkan transformasi ekonomi inklusif dan berkelanjutan.
Terkait hal ini, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama, Warsito mengatakan, kerja sama Kemenko PMK bersama BAZNAS dalam Program Zakat dan Sadaqah Produktif dan Inklusif, Program Peningkatan Gizi dan Kesehatan Anak dan Program Pendidikan dan Pelatihan bagi Kelompok Disabilitas ini, merupakan upaya mewujudkan transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kerja sama antara Kemenko PMK dengan Baznas ini adalah komitmen pemerintah dalam mengatasi tiga permasalahan klaster utama, yang menjadi fokus kolaborasi kita, yaitu pengentasan kemiskinan ekstrem, penurunan stunting, dan pemberdayaan kelompok disabilitas,” ujarnya, pada acara The 7th Indonesian Conference on Zakat (ICONZ), 7 November 2023 di Banten.
Warsito menyatakan, angka kemiskinan ekstrem di Indonesia periode Maret 2023, turun secara signifikan sehingga bisa mencapai angka 0% seperti yang telah diamanatkan Perpres Nomor 4 tahun 2022.
“Berdasarkan data BPS, angka kemiskinan ekstrem Indonesia pada Maret 2023, turun signifikan menjadi 1,12% dari 2,04% pada Maret 2022. Kemudian sesuai dengan instruksi Presiden Nomor 4 tahun 2022 mengamanatkan agar kemiskinan ekstrem mencapai 0% pada tahun 2024 mendatang,” ujarnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, mantan Atase Pendidikan di Kedutaan Besar RI di Paris ini menambahkan, diperlukan kolaborasi antara Kemenko PMK dan BAZNAS, dengan membangun program-program yang memperkuat dalam mengatasi tiga permasalahan utama yang menjadi fokus bersama.
Selain itu, diperlukan juga keterlibatan pihak lain untuk memastikan kesuksesan dan dampak yang berkelanjutan. BAZNAS, jelas Warsito, merupakan lembaga yang bisa memberikan persprektif baru dan solusi inovatif, dalam mendukung program prioritas pemerintah. Baznas berupaya membantu program pemerintah dengan menghimpun zakat, infaq, dan sadaqah.
“Program-program ini memerlukan kekuatan Baznas dan komitmen Kemenko PMK untuk menciptakan kebijakan inklusif. Kolaborasi ini juga melibatkan pemerintah daerah, organisasi non-pemerintah, civitas akademik, lembaga filantropi, sektor swasta dan masyarakat sipil,” jelasnya
Warsito juga mengapresiasi Baznas telah berperan aktif dalam mengupayakan program prioritas pemerintah dalam pengentasan kemiskinan ekstrem.
“Saya mengapresiasi Baznas sebagai lembaga filantropi yang berkontribusi mendukung penghapusan kemiskinan ekstrem dan stunting melalui program Rumah Layak Huni, Rumah Sehat BAZNAS, dan BAZNAS microfinance atau Bank Zakat Mikro (BZM) sehingga dapat memberikan perspektif baru dan solusi inovatif dalam mendukung program pemerintah” ujarnya. https://bolalampupetak.com/