RM.id Rakyat Merdeka – Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Matthew Miller mengeluarkan pernyataan keras mengecam kebrutalan rezim Vladimir Putin di dalam dan luar negeri, bertepatan dengan peringatan dua tahun invasi skala penuh Rusia ke Ukraina, Senin (20/2).
Miller menyebutkan kematian pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny di penjara, sebagai bukti kelemahan dan kebusukan di inti sistem Putin.
“Kremlin telah meracuni Navalny, memenjarakannya secara tidak adil, menahannya dengan kejam, dan menolak memberinya perawatan medis,” tuding Miller.
Dia juga mengecam penahanan hampir 400 orang yang berkabung atas kematian Navalny, dan menuduh Kremlin bertanggung jawab atas kematiannya.
Di Ukraina, Miller mengatakan bahwa warga sipil Ukraina dengan berani melawan invasi Putin, meskipun pasokan amunisi mereka terbatas.
Dia menekankan bahwa tanpa dukungan lebih lanjut dari Kongres AS, Ukraina tidak akan mampu membangun kembali pertahanan udaranya dan melindungi diri dari agresi Rusia.
Menanggapi situasi tersebut, Miller menyampaikan bahwa AS akan mengumumkan paket sanksi baru pada hari Jumat (24/2) untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas kematian Navalny dan perangnya di Ukraina.
“Seperti yang diumumkan Gedung Putih pagi ini, atas arahan Presiden Biden, kami akan mengumumkan paket sanksi penting,” ungkapnya.
Ia juga mendesak Kongres untuk meloloskan rancangan undang-undang yang menyediakan pendanaan tambahan untuk keamanan nasional Ukraina.
Miller menegaskan bahwa penting bagi Kongres untuk segera bertindak membantu Ukraina dan rakyatnya melawan invasi Rusia.
“Tanpa penundaan lebih lanjut,” pungkasnya.https://bolalampupetak.com/